My Great Web page

Minggu, 16 Oktober 2011

Tuhan, izinkan aku pacaran!













Apa yang kalian fikirkan ketika melihat sampul buku di atas?

****************************************************************************************************************

aaaaaaaaa~ aku fikir mana mungkin kita minta izin permisi buat pacaran.. wong kasarnya gausah nanya atau minta izinpun jelas ga boleh.. blunder kan ini blunder namanya. hahaha. Tapi ujung-ujungnya tetep aja dibaca.. yaitu tadi, karena judulnya mengundang untuk dibaca (ketauan banget yg maksa untuk diizininnya. hahaha)

Ohya, ini buku punya temenku.. dan diapun salah mengartikan judul buku ini, haha. Lagi-lagi judulnya mengundang untuk di gunjingkan. Dia menuliskan kalimat ini di halaman depan,
"Maka Tuhan izinkalnlah kami pacaran.." (loh?!)

Ini pengakuan dosa (lagi)
Dibilang bagus, buku ini ga terlalu menarik ketika mulai membaca bab awal.
Dibilang jelek, justru ini wajib dibaca.
Ah, ko yang gini dibahs sih ye..

Ada satu pernyataan penulis yang.. mmmmm.. mmmm..


"... kita buat umpama bahwa ia sedang berjalan ke tepi jurang yang ia sendiri mengetahui dan sadar bahwa ia sedang berjalan ke tepian ujung jurang itu."


Apa yang kalian fikirkan mengenai kalimat tadi? aaa semoga tidak merasa miris sepertiku :(


dan penulis itu kembali menjawab,

"Ini mungkin lebih tidak perlu kita bahas. Mempedulikan orang bodoh sama saja bodoh."






lalu, setelah membacanya, apa yang kamu fikirkan Ye?


2 komentar: